Showing posts with label Bahasa. Show all posts
Showing posts with label Bahasa. Show all posts

Sunday, August 4, 2019

Ciri-Ciri, Fungsi Dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi




Untuk mempermudah kia dalam mengenali teks laporan hasil observasi, maka kita harus tau ciri-ciri jenis teks laporan hasil observasi tersebut. Oleh karena itu, saya akan membagikan ciri-cirinya dibawah ini :

Baca Juga : Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Tujuan, Kaidah Kebahasaan dan Syarat/kriterianya

1. Ciri - ciri Teks Laporan hasil Observasi

- Bersifat objektif, global, dan Universal

- Objek yang akan dibicarakan/dibahas ialah objek tunggal

- Ditulis secara lengkap dan sempurna

- Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan, informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya

- Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau kurang tepat

- Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat didalamnya.

2. Fungsi dari Laporan Hasil Observasi

- Laporan pertanggung jawaban sebuah tugas dan kegiatan pengamatan

- Penjelasan mengenai dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam pengamatan

- Sarana untuk pendokumentasian

- Sebagai sumber informasi terpercaya

3. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Terdapat 2 struktur utama yang membantu teks laporan hasil observasi sehingga menjadi satu kesatuan, yaitu :

1. Pernyataan umum ( Klasifikasi )

Pembuka atau pengantar mengenai hal yang dilaporkan. Pada tahap ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.

2. Anggota/Aspek yang Dilaporkan

Bahasan atau rincian tentang objek yang diamati. Struktur lain dari teks laporan hasil observasi yaitu sebagai berikut :

- Definisi Umum merupakan pembukaan  yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas dalam teks.

Definisi Bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf "penjelasan rinci".

- Definisi Manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan. Penutup merupakan bagian rincian akhir teks.

Saturday, August 3, 2019

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Tujuan, Kaidah Kebahasaan, Syarat dan Kriterianya

Hai sahabat blogger, kali ini saya akan membahas materi tentang Teks Laporan Hasil Observasi. Kalian pasti pernah mendapatkan tugas membuat teks laporan hasil observasi atau pengamatan dalam mata pelajaran bahasa indonesia.

Sebelum menyusun teks laporan hasil obervasi, kita harus menentukan objek yang akan di observasi terlebih dahulu, menyusun jadwal, melakukan observasi atau pengamatan, mencatat data dan mendapatkan hasil observasi. Setelah itu, baru kita dapat menyusunnya kedalam bentuk teks.



Tapi Apa itu Teks Laporan Hasil Obsevasi? Berikut Saya Jelaskan:

1. Pengertian Teks Laporan Hasil Obsevasi

Adalah teks yang berisi penjabaran umum atau pelaporan mengenai sesuatu berupa hasil pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Menggambarkan ciri, bentuk atau sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan atau peristiwa yang terjadi di dalam semesta kita, teks hasil observasi bersifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada.

2. Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks Laporan Hasil Observasi dibuat dengan tujuan-tujuan tertentu, yaitu :

- Mengatasi Suatu Persoalan
- Menemukan teknik atau cara terbaru
- Mengambil keputusan yang lebih efektif
- Melakukan Pengawasan dan/atau perbaikan
- Mengetahui perkembangan suatu permasalahan

3. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

- Menggunakan Frasa Nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.

- Menggunakan Verba Relasional, seperti ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dll.

- Menggunakan Verba Aktif alam untuk mejelaskan perilaku, seperti bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dst.

- Menggunakan Kata Penghubung yang menyatakan tambahan ( dan, serta ) ; perbedaan ( berbeda dengan ) ; persamaan ( sebagaimana, seperti halnya ) ; pertentangan ( tetapi, sedangkan, namun ) ; dan pilihan ( atau ).

- Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.

- Menggunakan Kata keilmuan atau teknis, seperti herbivora, degeneratif, mutualisme, leukimia, syndrom, dll.

4. Syarat dan Kriteria Teks Laporan Hasil Observasi

1. Mempunyai susunan struktur teks yang urut dan lengkap.

2. Tidak adanya kesimpulan atau penutup dalam struktur teks.

3. Tidak ada opini dari penulis dalam teks.

4. Teks menjelaskan sebuah informasi berdasarkan fakta.

Baca Juga : Ciri-ciri, Fungsi dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


Itulah penjelasan tentang teks laporan hasil observasi, sekian dulu dan terima kasih.


Friday, November 17, 2017

Pengertian Majas Dan Jenis-Jenis Majas

Pengertian Majas Dan Jenis-Jenis Majas

- Pengertian Majas

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Sedangkan menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan, majas adalah cara mengunkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlibatkan jiwa dan kepribadian penulis. Unsur kebahasaan antara lain pilihan kata, frasa, klausa, dan kalimat.

Majas dapat dikelompokkan menjadi lima, antara lain:

- Majas sindiran
- Majas Penegasan
- Majas pertautan
- Majas pertentangan
- Majas perbandingan

a. Majas Sindiran

1. Ironi

Ironi adalah majas sindiran berupa kata-kata yang bertentangan dengan yang dimaksud.

2. Sinisme

Sinisme merupakan majas sindiran yang lebih kasar daripada ironi.

3. Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang sangat kasar, tak layak diucapkan, tidak sopan, menyakitkan telinga.

b. Majas Penegasan

1. Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan atau kata yang sudah jelas sehingga terkesan berlebihan.

2. Repetisi

Repetisi adalah majas yang mengulang-ulang kata dalam kalimat untuk menegaskan maksud.

3. Pararelisme

Pararelisme merupakan majas yang menggunakan kata-kata secara berulang-ulang. Jika yang diulang kata diawal kalimat dinamakan anafora sedangkan jika di akhir kalimat dinamakan epifora.

4. Tautologi

Tautologi adalah majas yang mengulang suatu hal agar maknanya lebih mendalam. Majas tautologi biasanya menggunakan kata yang bersinonim.

5. Klimaks

Klimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut, makin lama makin meningkat (naik).

6. Antiklimaks

Antiklimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut, makin lama makin menurun (lemah).

7. Koreksio

Majas koreksio dipakai untuk menarik perhatian dengan cara meralat kesalahan yang sebenarnya disengaja.

8. Preterito

Majas preterito digunakan untuk menarik perhatian dengan menyembunyikan sesuatu yang seolah-olah dirahasiakan.

9. Enumerasio

Enumerasio adalah majas dimana setiap keadaan atau suasana dilukiskan secara terpisah-pisah agar keadaan lebih terang, bergerak, dan hidup.

10. Ekslamasio

Ekslamasio adalah majas yang menggunakan kata seru sebagai penegas.

11. Asindenton

Asindenton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung.

12. Polisindenton

Polisindenton adalah majas yang mempergunakan banyak kata penghubung dalam sebuah kalimat.

c. Majas Pertautan

1. Alusio

Alusio merupakan majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau menggunakan peribahasa yang telah umum dan diperkirakan semua orang telah memahami maknanya sehingga tidak perlu disesali.

2. Metonimia

Metonimia adalah majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan hal-hal pembuat atau merek dagang sebuah benda.

3. Pars pro toto

Pars pro toto adalah majas yang menyebutkan suatu maksud dengan menyebut sebagian untuk keseluruhan.

4. Totem pra parte

Totem pra parte adalah majas yang menyebutkan sesuatu maksud dengan menyebut keseluruhan untuk sebagian.

5. Eufemisme

Eufemisme adalah majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan kesopanan atau kata-kata pantang.

6. Antonomasia

Antonomasia adalah majas yang menyatakan sesuatu hal menjadi pengganti yang diterangkan/dijulukkan.

d. Majas Pertentangan

1. Hiperbola

Hiperbola adalah majas yang menyatakan hal dengan cara berlebih-lebihan.

2. Litotes

Litotes adalah majas yang mengungkapkan suatu maksud secara berlawanan untuk merendahkan diri atau menghormati agar terasa lebih sopan.

3. Oksimoron

Oksimoron adalah majas yang mengungkapkan dua maksud yang berlawanan didalam sebuah kalimat.

4. Kontradiksi intermesis

Kontradiksi intermesis merupakan majas yang menujukkan adanya pertentangan dengan apa yang telah disebuy sebelumnya.

5. Antitesis

Antitesis adalah majas yang menggunakan paduan kata yang berlawanan agar orang memperhatikan kedua bagian yang dipertentangkan.

6. Paradoks

Paradoks merupakan majas yang seolah-olah mengandung pertentangan, tetapi sebenarnya tidak karena objek atau keadaan yang dipertentangkan memang berbeda.

7. Anakronisme

Anakronisme adalah majas yang menunjukkan adanya hal yang tidak mungkin terjadi mengingat perkembangan sejarah ( menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan zamannya).

e. Majas Perbandingan

1. Asosiasi/perumpamaan

Adalah majas yang memberikan perbandingan terhadap suatu hal yang sudah disebutkan dengan menggunakan kata pembanding, yaitu seperti, bagaikan, laksana, baik.

2. Simile

Adalah majas yang membandingkan dua hal yang hakikatnya berbeda, tetapi dianggap sama dengan menggunakan kata perbandingan secara eksplisit.

3. Metafora

Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal karena kesamaan sifat.

4. Alegori

Alegori adalah majas yang memakai perbandingan langsung atau utuh, keduanya bertautan langsung.

5. Personifikasi

Adalah majas yang memberikan perbandingan dengan cara meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati.

6. Tropen

Tropen merupakan majas yang menggunakan kata-kata kias secara tepat atau sejajar dengan sesuatu yang dimaksud.

Friday, August 18, 2017

Contoh Soal UAS UN Bahasa indonesia 1-10 Untuk Sma/Smk/Ma

Contoh soal

Baca Juga : Contoh Soal Dan Jawaban TroubleShooting Jaringan

Soal-soal ini kami dapatkan saat pengayaan persiapan uas un, jadi tidak ada salahnya untuk kami bagikan kepada sahabat blogger, tapi kami harapkan dengan adanya contoh soal ini hanya untuk di pelajari bukan untuk dipersalah gunakan.



Baca Juga : Contoh Teks Eksposisi

Soal.

Bacalah Kutipan Teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.

     Dari perempatan tadi, kami berkoar-koar tentang apa saja. Giliran ceritaku didengar, aku menyatakan soal hormat-menghormat dikalangan bapak-bapak tentara. Mereka ketika berpapasan, yang satu tegap menghormat, yang lain dari depan sigap membalas. wah, keren habis dan berwibawah.
    Sambil bercerita, aku coba menggambarkan contohnya seperti apa. Teman-temanku berdecak kagum dengan ceritaku, terlebih merasakan bagaimana caraku memberi hormat. "kalian tahu tidak, ketika yang pangkat muda bertemu dengan atasannya, dimana dan kapan saja; dia cepat mengambil sikap sempurna sambil menyentakkan kaki tangan kanan keatas menyentuh pelipis." "Nih, seperti ini, ciaaaat!" tanganku gesit melakukan gerak hormat kanan. "Nah, seperti itu! Gagah, bukan??"
     "Haaaa!" temanku memekik tertahan. aku terkejut sekali."Hei, tadi kamu tidak lihat fajar?" suaranya berdecak. " Lihat apa?" sergah temanku dari belakang. "Tentara itu, yang tadi naik motor cepat melintasi kita kebelakang. Tahu apa yang barusan dia lakukan?" aku jadi deg-degan, "heh, dia membalas penghormatanmu tadi!" "Apa?" wajahku pucat.

1. Isi yang dibicarakan dalam kutipan teks anekdot tersebut adalah ....
a.  Kebiasaan yang sudah berlaku dikalangan tentara untuk saling memberi hormat jika mereka berpapasan dimana pun berada.
b. Fajar yang bercerita kepada kawan-kawannya tentang kebiasaan tentara yang lebih rendah pangkatnya akan memberi hormat kepada atasannya jika berpapasan dijalan.
c. Tingkah Fajar yang lucu saat memberikan contoh cara memberikan hormat seorang tentara kepada atasannya saat berpapasan.
d. Kawan-kawan Fajar yang terkesan akan kebiasaan seorang tentara yang menghormati atasannya jika bertemu dijalan dengan memberi hormat.
e. Seorang tentara yang membalas hormat Fajar saat dia bercerita kepada teman-temannya tentang kebiasaan tentara yang memberi hormat kepada atasannya jika berpapasan.

2. Unsur lucu dalam teks anekdot tersebut adalah ....
a. Cara Fajar memberikan contoh hormat saat tentara yang berpangkat rendah bertemu dengan atasannya.
b. Reaksi dari teman-teman  Fajar saat melihat tantara yang memberi hormat kepada atasannya.
c. Tentara yang membalas hormat fajar yang tengah berbicara cara memberi hormat kepada temannya.
d. Kawan-kawan Fajar yang tekejut saat melihat seorang tentara yang melintas saat mereka bersepeda.
e. Fajar yang ketakutan karena ada seorang tentara yang membalas hormatnya saat bercerita kepada teman-temannya.

3. Cermati kalimat yang terdapat pada teks anekdot berikut.

     Mereka ketika berpapasan, yang satu tegah menghormat, yang lain dari depan sigap membalas.

Antonim dari kata sigap pada kalimat tersebut adalah ....
a. telat                       d. tangkas
b. cepat                     e. lamban
c. gesit

4. Bacalah Kutipan berikut.
     Jono pergi kesebuah supermarket untuk membeli perlengkapan rumah tangga dengan menaiki sepeda motor. Pada saat tiba dihalaman  supermarket tersebut, terlihat olehnya tulisan besar "BEBAS PARKIR". "Wah enal nih,"pikirnya. Selesai membeli bebagai keperluan yang dibutuhkan dan membayarnya, dia kemudian pulang. Dihalaman parkir supermarket itu, dia langsung menaiki motornya dan menyalakannya. Pada saat dia akan menjalankan sepeda motornya, tiba-tiba situkang parkir berteriak,"Mas, uang parkirnya mana?". Merasa heran, Jono tersebut balik bertanya, "Lho Pak, kan disini bebas parkir, berarti tidak perlu bayar dong?". si tukang parkir balik menjawab, "Lho memang betul mas disini bebas parkir, anda bisa parkir disana, disini, didepan saya, disebelah kana, kiri terserah bebas kok. Cuma kalo mau pulang tetap harus bayar."

Interpretasi kutipan teks anekdot tersebut adalah ....
a. bebas parkir berarti boleh dimana saja, tetapi tetap membayar.
b. bebas parkir berarti kita boleh memarkirkan kendaraan kita dimana saja.
c. diperkenakan untuk memarkirkan kendaraan dimna saja diseluruh area parkir
d. walaupun boleh memarkirkan kendaraan dimana saja, tetapi tetap mengikuti peraturan.
e. kesadaran pemilik kendaraan untuk memarkirkan kendaraan ditempat yang ditentukan.

5. Bacalah kalimat-kalimat berikut.
(1) Salah satu alternatif dengan biaya murah adalah dengan biogas.
(2) Mencari bahan bakar alternatif menjadi keharusan di saat krisis energi seperti sekarang ini.
(3) Biogas pun dapat digunakan untuk penerangan sehingga menghemat biaya listrik.
(4) Dengan begitu, kesulitan mendapatkan bahan bakar teratasi.
(5) Memiliki dua ekor sapi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar biogas untuk memasak.

kalimat-kalimat tersebut dapat disusun menjadi teks eksposisi dengan urutan ....
a. (2),(1),(4),(5),(3)                d.   (3),(2),(1),(4),(5)
b. (2),(1),(5),(3),(4)                e.   (4),(5),(2),(1),(3)
c. (3),(2),(4),(1),(5)

6. Bacalah kutipan teks eksposisi berikut.
     Pertambangan SDM tidak berdiri sendiri, tapi harus bersifat holistik dan melibatkan semua departemen, lembaga, nondepartemen, bahkan kalangan swasta [...] persoalan kualitas SDM bukan menyangkut pendidikan semesta [...] juga berkaitan dengan anggaran, kesehatan, kecukupan gizi yang baik, infrastruktur, dan tingkat pendapatan dari masyarakat.

Konjungsi yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada kutipan teks eksposisi tersebut adalah ....
a. sebab, karena                       d.    sebab, melainkan
b. ketika, sebab                        e.    maka, karena
c. meskipun, dan

7. Bacalah kutipan teks eksposisi.
    Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan dapat menguntungkan atau merugikan negara yang bersangkutan. Dampak negatif kebijakan politik negara di [....] ekonomi ini mudah kita temukan di Indonesia.

Kata yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang dalam teks eksposisi tersebut adalah ....
a. unit                            d.    daerah
b. sektor                        e.    lingkungan
c. bagian

8. Cermati gagasan utama dan gagasan penjelas teks eksposisi berikut.
Gagasan Utama        : Ekonomi indonesia akan melampaui negara maju.
Gagasan penjelas    :       (1) kekuatan impor indonesia
                                      (2) kekuatan ekspor indonesia
                                      (3) pertumbuhan ekonomi semakin maju
                                      (4) budaya masyarakat yang konsumtif
                                      (5) tenaga kerja yang profesional

Gagasan penjelas yabg sesuai dengan gagasan utama pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
a. (1),(2),(3)                        d.    (2),(4),(5)
b. (1),(3),(5)                        e.    (3),(4),(5)
c. (2),(3),(5)

9. Bacalah kutipan teks eksposisi berikut.
Ada ungkapan yang menyatakan bahwa bahasa merupakan pembuka dan penyebar pengetahuan. Hal itu dimungkinkan karena perkembangan pengetahuan, termasuk kebudayaan dan teknologi, yang semakin cepat dan pesat tidak akan terjadi tanpa sarana yang dapat digunakan untuk menyebarluaskannya. [....] Dengan kata lain, bahasa sebagai salah satu alat komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam penyebarluasan itu.

Kalimat yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada teks tersebut adalah ....
a. Salah satu sarana tersebut adalah bahasa.
b. Bahasa merupakan alat penyebar informasi
c. Bahasa menjadikan komunikasi berjalan lancar.
d. Teknologi dapat dikembangkan melalui bahasa.
e. Bahasa adalah sarana berkembangnya suatu budaya.

10. Bacalah kutipan teks eksposisi berikut.
Ada tiga klasifikasi pesan yang disampaikan kartunis menurut [....]. Pertama, melalui gambar tokoh. Kedua, melalui teks dan ketiga, melalui kombinasi keduanya. Ada kartun yang tidak  perlu teks untuk menyampaikan isi pesan dan cerita sosok dibalik kartun itu, ada juga yang harus dengan teks agar pesan yang disampaikan ke pembaca itu 'kena'.

Pronomina/kata ganti orang yang tepat untuk mengisi bagian rumpang teks eksposisi tersebut adalah ....
a. dia                               d.    saya
b. nya                              e.    mereka
c. kita

Itulah Contoh soal Uas/UN Bahasa indonesia, Tunggu soal berikutnya .... 

Thursday, September 8, 2016

Contoh Teks Eksposisi

  1. Teks EKSPOSISI

  2. Contoh Teks Eksposisi Tentang Politik

  3. Sebagaimana telah kami jelaskan sebelumnya, teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang bertujuan memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Karena sifatnya yang berisi informasi dan pengetahuan maka karangan atau teks eksposisi selalu bersifat ilmiah (nonfiksi).
    Dalam sebuah teks eksposisi selalu ada 3 unsur, yaitu adanya tesis (pendapat awal), argumen, dan penegasan ulang pendapat. Teks eksposisi bisa dijumpai pada semua bidang kehidupan, baik ekonomi, politik, kebudayaan, pemerintahan, luar negeri dan sebagainya.
    Contoh teks eksposisi tentang politik saat ini banyak dibutuhkan anak-anak sekolah. Ini adalah salah satu tugas mereka di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut kami sajikan contoh teks eksposisi tentang politik:
    Hindari Caleg Pelaku Korupsi
    Partai politik yang akan mengikuti pemilihan umum tahun 2014, harus mempunyai standar pencalonan anggota legislatif yang tegas dan ketat. Kriteria calon anggota legislatif (caleg) mesti jelas dan bisa menjadi instrumen yang bisa mencegah calon-calon bermasalah masuk.
    Calon yang pernah tersangkut masalah korupsi atau pelanggar HAM, misalnya, tidak boleh masuk daftar. Hal itu penting untuk memastikan wakil rakyat itu benar-benar bukan orang bermasalah, tetapi figur-figur yang punya integritas.
    Tentu saja masing-masing parpol harus punya mekanisme fit and proper test-nya sendiri. Soal kriteria tidak harus sama bagi semua parpol. Namun paling tidak, ada hal-hal prinsip yang mesti dipakai semua parpol dalam menjaring calegnya.
    Ini penting mengingat survei telah membuktikan bahwa parlemen, baik di pusat maupun di daerah, adalah lembaga terkorup, demikian ujar Wakil Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Jojo Rohi, terkait dengan kriteria dalam memilih calon legislatif oleh setiap partai politik yang akan bersaing dalam pemilu tahun 2014.
    Standardisasi caleg sangat diperlukan karena partai mesti membuat kriteria yang jelas dan tegas tentang siapa saja orang yang layak diusung menjadi caleg partainya. Hal-hal prinsip yang harus dimuat dalam kriteria caleg salah satunya adalah antikorupsi. Konsekuensinya, caleg yang punya track record pernah terlilit kasus korupsi tidak boleh diusung sebagai caleg. Selain antikorupsi, yang harus dipertimbangkan adalah sikap moral dari bakal caleg. Bila yang bersangkutan terbukti pernah punya selingkuhan atau berpoligami, semestinya tidak dapat diusung sebagai caleg.
    Sementara itu, pelanggar HAM, merupakan satu bagian dari agenda reformasi yang hingga kini belum tuntas. Pelanggar HAM dalam bentuk apa pun tak dapat dicalonkan sebagai caleg karena fungsi wakil rakyat salah satunya adalah melakukan advokasi terhadap pelanggaran- pelanggaran HAM melalui legislasi. Ironis bila pelanggar HAM mengadvokasi pelanggaran HAM.
    Demikianlah contoh teks eksposisi tentang politik. Jika Anda masih butuh contoh lain dari teks eksposisi politik, silahkan baca di bawah ini. Semoga bermanfaat ya…
    Jangan Pilih Anggota DPR yang Malas dan Suka Bolos
    Pemilu untuk memilih anggota dewan (legislatif) akan digelar pada 9 April 2014. Terkait dengan pemilu legislatif, seluruh elemen masyarakat diminta untuk berfikir bijak dan cerdas dalam memilih anggota dewan nanti. Masyarakat jangan lagi memilih anggota dewan pemalas yang maju kembali sebagai calon legislatif di Pemilu 2014. Hal ini penting sebagai hukuman buruknya kinerja anggota DPR periode 2009-2014.
    Selasa pagi (18/2/2014) DPR RI menggelar Sidang Paripurna dengan agenda pengesahan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2014. Di antara 560 anggota dewan, tercatat hanya 278 anggota yang mengisi daftar hadir sampai Sidang Paripurna dibuka pada pukul 10.45 WIB. Sedangkan 282 anggota lainnya belum mengisi daftar hadir.
    Tapi anehnya, meskipun anggota dewan yang hadir tidak kuorum, Sidang Paripurna tetap digelar. Padahal, batas kuorum kehadiran dalam Sidang Paripurna adalah setengah dari jumlah anggota ditambah satu orang atau 281.
    Banyaknya kursi-kursi kosong dalam rapat paripurna DPR adalah pandangan yang lazim terjadi. Namun, rapat paripurna DPR kali ini bisa jadi yang terparah selama masa kerja DPR 2014-2019. Pasalnya, tingkat kehadiran anggota DPR merosot tajam, bahkan tak mampu mencukupi kuorum sebagai syarat dimulainya rapat.
    Kurang disiplinnya anggota dewan dalam mengikuti rapat paripurna juga dikeluhkan oleh pimpinan DPR. Terlebih jelang Pemilu 2014, sebagian besar anggota dewan justru jarang hadir di DPR. Mereka lebih asyik di daerah pemilihannya masing-masing untuk mengamankan suaranya dalam pemilu 9 April nanti.
    Segala cara sudah dilakukan pimpinan DPR untuk menertibkan anggota dewan yang tidak disiplin menjalankan tugasnya sebagai legislator. Salah satunya adalah dengan menggunakan finger print scanner. Namun ternyata, alat ini juga tidak efektif untuk mencegah kemalasan anggota dewan untuk menghadiri rapat paripurna.
    Malasnya anggota dewan ikut rapat paripurna ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Hampir di setiap rapat atau acara yang menyangkut nasib rakyat tidak pernah 100 persen dihadiri anggota dewan. Dengan berbagai alasan para anggota dewan ini menghindar untuk ikut dalam berbagai rapat di DPR.
    Makin malasnya anggota dewan mengikuti rapat-rapat di DPR bukan lagi sebagai penyakit laten lima tahunan menjelang Pemilu, tapi sudah menjadi kelakuan. Sudah berkali-kali dikritik, mereka malah makin rajin membolos. Anggota dewan yang sering membolos rapat-rapat komisi dan paripurna itu sudah tidak memiliki rasa tanggung jawab. Secara politik mereka juga tidak memiliki rasa malu.
    Pemilu untuk memilih anggota dewan (legislatif) akan digelar pada 9 April 2014. Terkait dengan pemilu legislatif, seluruh elemen masyarakat diminta untuk berfikir bijak dan cerdas dalam memilih anggota dewan nanti. Masyarakat jangan lagi memilih anggota dewan pemalas yang maju kembali sebagai calon legislatif di Pemilu 2014. Hal ini penting sebagai hukuman buruknya kinerja anggota DPR periode 2009-2014.
    demikianlah teks eksposisi dari saya mudah mudahan bermanfaat ....
    0

    Tambahkan komentar

  4. Contoh teks Eksposisi Tentang Ekonomi

  5. Contoh Teks Eksposisi

    Berikut beberapa contoh teks eksposisi mengenai tema ekonomi.

    Ekonomi Indonesia By : Aditama

    Tesis
    Ekonomi rakyat adalah “kegiatan ekonomi rakyat banyak” . Jika dikaitkan dengan kegiatan pertanian, maka yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi petani atau peternak atau nelayan kecil, petani gurem, petani tanpa tanah, nelayan tanpa perahu, dan sejenisnya; dan bukan perkebunan atau peternak besar atau MNC pertanian, dan sejenisnya.


    Argumentasi

    Perspektif lain dari ekonomi rakyat dapat pula dilihat dengan menggunakan perspektif jargon: “ekonomi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”

    “Dari rakyat”, berarti kegiatan ekonomi itu berkaitan dengan penguasaan rakyat dan aksesibilitas rakyat terhadap sumberdaya ekonomi. Rakyat menguasai dan memiliki hak atas sumberdaya untuk mendukung kegiatan produktif dan konsumtifnya.

    “Oleh rakyat”, berarti proses produksi dan konsumsi dilakukan dan diputuskan oleh rakyat. Rakyat memiliki hak atas pengelolaan proses produktif dan konsumtif tersebut. Berkaitan dengan sumberdaya (produktif dan konsumtif), rakyat memiliki alternatif untuk memilih dan menentukan sistem pemanfaatan, seperti berapa banyak jumlah yang harus dimanfaatkan, siapa yang memanfaatkan, bagaimana proses pemanfaatannya, bagaimana menjaga kelestarian bagi proses pemanfaatan berikutnya, dan sebagainya.

    “Untuk rakyat”, berarti rakyat banyak merupakan ‘beneficiaries utama dari setiap kegiatan produksi dan konsumsi. Rakyat menerima manfaat, dan indikator kemantaatan paling utama adalah kepentingan rakyat.


    Penegasan Ulang

    Dalam hal ini perlu pula dikemukakan bahwa ekonomi rakyat dapat berkaitan “dengan siapa saja”, dalam arti kegiatan transaksi dapat dilakukan juga dengan “non-ekonomi-rakyat”. Juga tidak ada pembatasan mengenai besaran, jenis produk, sifat usaha, permodalan, dan sebagainya. Ekonomi rakyat tidak eksklusif tetapi inklusif dan terbuka. Walaupun demikian, sifat fundamental diatas telah pula menciptakan suatu sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku ekonomi, mekanisme transaksi, norma dan kesepakatan (“rule of the game”) yang khas, yang umumnya telah memfasilitasi ekonomi rakyat untuk survive dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakatnya.
    Contoh selanjutnya berkaitan dengan WTO.
    WTO Globalisasi
    By : puspitagitaprnama.blogspot.com

    Tesis
    Peran dan Manfaat WTO Globalisasi memberikan dampak berupa perubahan pada pasar internasional, salah satunya adalah liberalisasi perdagangan, yang dipandang sebagai suatu upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi.

    Argumentasi
    Indonesia yang menganut perekonomian terbuka sangat sulit untuk mengelak dari dinamika ekonomi internasional yang semakin mengglobal ini. Konsekuensinya, pasar domestik Indonesia tidak terlepas dari gejolak pasar dunia yang semakin liberal, karena kebijakan unilateral dan ratifikasi kerjasama perdagangan internasional (regional dan global) yang harus dilakukan Indonesia. World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar negara.

    Pengegasan Ulang

    Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negara-negara anggota.